sebelum ini, DTW yang terkenal dengan deburan ombak yang menghantam batuan karang di wilayah wisata yang dikelola oleh BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu ditutup untuk melarang penyebaran pandemi COVID-19.
“Pembukaan kembali DTW Water Blow Peninsula Nusa 2 ini kami lakukan untuk memenuhi keinginan wisatawan menikmati atraksi alam di wilayah The Nusa 2,” ucap Managing Director The Nusa 2 I Gusti Ngurah Ardita, Selasa.
Ia menjelaskan, pembukaan Water Blow tentunya juga dibarengi oleh penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin yang sudah tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Protokol kesehatan itu di antaranya ialah mewajibkan pemanfaatan masker bagi wisatawan, pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, serta physical distancing sesuai dengan protokol CHSE yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
“Kami pastikan Water Blow Peninsula Nusa 2 akan jadi alternatif atraksi wisata yang unik dan menarik serta amat aman dikunjungi bagi wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” katanya.
Ngurah Ardita mengungkapkan, pihaknya menginginkan pembukaan kembali DTW Water Blow Peninsula Nusa 2 dapat menarik Lawatan wisatawan khususnya ke The Nusa 2, sehingga dapat menyokong usaha pemerintah dalam memulihkan bagian pariwisata Bali, khususnya Kabupaten Badung yang amat terdampak pandemi COVID-19.
“Kecuali itu dengan kelebihan konsep one stop destination, penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai CHSE serta kelengkapan Sarana dan atraksi wisata yang tersedia di wilayah The Nusa 2, kami amat siap untuk menerima Lawatan wisatawan tidak cuma selaku tempat staycation dan vacation melainkan juga selaku tempat Pelaksanaan event bertaraf internasional,” ungkapnya.
Baca juga: Presidensi G20 dapat membantu pemulihan bagian pariwisata nasional
Baca juga: Menparekraf dorong ajang sport tourism di Bali untuk geliatkan ekonomi
Baca juga: Kesuksesan KTT G20 akan buka Kesempatan investasi dan pariwisata RI
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022