Nasrudin Joha dan Pembodohan Ummat Islam (Tanggapan Tulisan: Yaqult Antek Kafir?)
Ilustrasi: Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas ikut barisan pimpinan bersalaman dengan Paus Fransiskus. (Foto: istimewa) |
Oleh Afif Fuad Saidi
Lucu sejatinya, membaca tulisan anonim di Facebook, oleh Nasrudin Joha, anonim yang sejatinya tulisannya amat bertolak belakang dengan nama Nasrudin Joha sendiri, seorang filsuf yang bijak yang full humor. Ia lahir dan meninggal di kota Akshehir, dekat kota Konya, Ibukota Pemerintahan Islam Bani Saljuk, sekarang di Turki pada abad ke-13, tapi Nasrudin yang sering sebar hoax ini kebalikannya, anonim dipilihnya cuma untuk menutup kebodohannya saja saya kira.
Tulisannya Ngawur, dangkal dan bahkan untuk beberapa kali, tidak ada relevansi hukumnya, cuma opini dangkal yang untuk barisannya ini ialah modal yang cukup untuk sekedar framing picik yang murahan, saya cuma tertawa kalau membacanya, tapi kali ini tidak, sebab telah menyangkut kehormatan organisasi saya, dan ketua umum yang amat saya hormati. Ya, GP Ansor dan Gus Yaqut Cholil Qoumas ketua umum kami.
Kali ini dia mecatat soal GP Ansor yang beberapa hari yang lalu ke Vatikan, menjumpai Paus Fransiskus, dan framingnya amat dangkal, dan murahan tentu saja, dia cuma memotret soal “Cium tangan” pada Sri Paus, haha, padahal yang cium tangan pada Pope ialah Kabiro umum wantimpres yang ikut serta dalam iring-iringan, namanya Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono yang beragama Katolik, Lah terus masalahnya dimana? Ummat Katolik berjumpa Paus dan menngecup tangannya ini masalahnya dimana? Aneh-aneh saja, dan lantas difitnah, Ansor Kok ya ke Paus cium tangan segala, haha …
GP Ansor, Gus Yahya, ke Vatikan bukan cuma Hadir dan lantas dadah-dadah ke Paus dan berfoto berbarengan, kami berdialog dengan Pontifical Council for Interfaith Dialogue di Vatikan, Presiden Pontifical Institute of Arab and Islamic Studies, dan figur publik Islam di Masjid Raya Roma untuk saling berbagi pandangan Soal usaha membangun dan melestarikan keharmonisan hubungan antaragama, kami juga menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam, dan juga kami menyokong Human Fraternity for World Peace and Living Together yang didengungkan Paus Fransiskus dengan Grand Syekh Al-Azhar. Masalah humanitarian Islam dan lain-lainnya ini yang Ndak sampe otaknya Si Nasrodin itu, taunya Wahabinya terancam saja dengan adanya GP Ansor tatkala berbicara soal Islam dan perdamaian, kenapa mereka seperti cacing kepanasan? Lanjut ya, biar pinter dikit, kalo baca tulisan Nasrudin saja nanti ikut-ikutan bodoh.
Humanitarian Islam yang GP Ansor gaungkan ke dunia ialah soal membangun konsensus global untuk melarang agama, khususnya Islam, selaku senjata politik. Agama, semestinya jadi jalan penyelesaian perdamaian dan bukan sumber konflik. Lah kenapa Nasrudin kepanasan? Sebab kubu merekalah yang waktu ini, dalam bahasa sederhananya “Mempergunakan agama untuk kepentingan nafsu politiknya misalkan, senantiasa menjadikan Tuhan selaku dalil penguat akal bulusnya”, ini yang lantas menjadikan agama selaku sumber konflik, Nah GP Ansor menggaungakn Humanitarian Islam, Islam yang jadi sumber perdamaian bukan konflik, maka kepanasanlah mereka.
Belum lagi begini, Humanitarian Islam yang kami gaungkan juga dimaksudkan untuk memupus maraknya kebencian komunal melalui perjuangan untuk mewujudkan tata dunia yang ditegakkan di atas dasar perhormatan kepada kesetaraan hak dan martabat bagi tiap-tiap manusia, Nah mereka tentu amat kepanasan, soalnya mereka yang selama ini senantiasa memperuncing perbedaan Iman, egois beragama, eklusif dan lain sebagainya, kau Kafir, dan kau musuh saya, ini pemahaman mereka.
Sejatinya, NU, GP Ansor, bukan lagi pada level menjawab tudingan bodoh Nasrudin ini, GP Ansor telah pada level bagaimana Agama ialah jalan penyelesaian bagi perdamaian dunia, bukan seperti mereka yang masih menebar Hoax dan framing murahan untuk sekedar membodohi Ummat Islam supaya lantas terperangkap dan lantas dijadikan martir yang mereka menyebut “Mujahid, prajurit Allah”, kasihan …
Tulisan ini dibuat, geli saja membaca Nasrudin ini, dan juga 1 lagi, kebodohan menular, maka kami kabarkan hal yang sejatinya, supaya tidak ikut-ikutan bodoh, sebab tugas Nasrodin ini sungguh untuk membodohi ummat Islam, itu saja, kalau Nasrodin Joha yang mecatat soal YAQULT ANTEK KAFIR ? ini membaca tulisan ini, malu ya Ndak apa-apa, dapet uang Kan dari pekerjaan hina ini? Haha. [Warta Sunda/gg]
Posting Komentar untuk "Nasrudin Joha dan Pembodohan Ummat Islam (Tanggapan Tulisan: Yaqult Antek Kafir?)"
Terima kasih kunjungannya, silahkan beri komentar ...